Nahhh....!!! Ketemu lagi dengan ane. Kali ini ane mau berbagi artikel cara menjodohkan murai batu. Menjodohkan murai batu bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang bagi mereka yang udah master dalam hal menjodohkan murai batu (Peternak Murai) tapi susah bagi mereka yang baru memulai menekuni ternak murai batu. Penjodohan adalah hal yang mendasar untuk keberhasilan penangkaran murai batu. Tips kali ini mengenai beberapa metode penjodohan burung yang bisa dilakukan, khususnya untuk penangkar pemula atau penghobi rumahan yang ingin mendapatkan anakan hasil breeding sendiri. Proses penjodohan merupakan langkah awal yang harus dilalui tetapi harus diimbangi dengan kesiapan burung baik umur maupun mental. Berikut ini langkah-langkah dalam menjodohkan burung murai batu.
1. Umur Dewasa
Umur yang pas dalam proses penjodohan Burung jantan idealnya sudah berusia 2 tahun atau lebih, atau sudah mengalami dua kali masa mabung. Adapun burung betina berusia 1 tahun atau lebih, atau sudah pernah sekali mabung. Dengan umur tersebut, organ reproduksi induk jantan dan betina benar-benar sudah matang, siap kawin, dan siap berkembang biak, sehingga proses penjodohan bisa lebih mudah dan lebih cepat.
2. Persiapan Penjodohan
Satu minggu sebelum sangkar ditempelkan, kedua induk diberi extra fooding (EF) dengan porsi lebih banyak daripada porsi sebelumnya. Misalnya, jika burung jantan biasa diberi jangkrik sebanyak 5 ekor pada pagi dan sore hari, maka seminggu sebelum penjodohan bisa ditingkatkan menjadi 7-8 ekor pada pagi dan sore harinya. Adapun untuk burung betina bisa ditingkatkan menjadi 10-15 ekor yang diberikan pada pagi dan sore harinya.
3. Proses Penjodohan
Setelah merampungkan treatment di atas, sangkar dari kedua burung ditempelkan, dengan posisi ujung tenggeran kedua sangkar saling menempel. Hal ini untuk memudahkan pemantauan mereka, misalnya apakah keduanya sering berdekatan termasuk saat istirahat / tidur. Tempelkan kedua sangkar selama beberapa hari, sambil tetap memantau perkembangan yang terjadi. Jika burung jantan mulai berbunyi dengan gaya merayu betinanya (gaya merayu tersebut tergantung dari jenis burung), sementara burung betina menanggapinya dengan menggetar-getarkan kedua sayapnya (ngleper), itu menunjukkan kedua burung sedang dalam kondisi birahi. Apabila salah satu burung masih belum bereaksi terhadap calon pasangannya, pemberian jangkrik bisa ditingkatkan untuk burung yang kurang memberikan reaksi atau bersikap acuh tak acuh.
4. Tanda-Tanda Jodoh
Pada beberapa hari berikutnya, Anda bisa mengamati kondisi burung di malam hari. Apakah posisi mereka saat istirahat / tidur berdekatan? Jika ya, maka bisa diteruskan ke tahap berikutnya, yaitu memasukkan burung jandan dan burung betina ke dalam kandang penangkaran yang sudah disiapkkan sebelumnya.
Itu tadi artikel cara menjodohkan Murai Batu. Semoga bisa membantu anda dalam memulai penangkaran murai batu, Terima kasih telah berkunjung di blog ane dan jangan lupa untuk kembali lagi membaca artikel koleksi ane.